SEJARAH SINGKAT MAKAM DAN KAROMAH SERTA PERISTIWA-PERISTIWA MENAKJUBKAN LUAR BIASA YANG TERJADI TENTANG WALIYULLOH AL HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI (KERAMAT LANGIT KEDOYA)
Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Adalah Seorang Wali Min Auliyaillah Yang Jadzab/ Majdzub Dan Mastur Di Zamannya, Serta Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ Yang Ke-38 Dari Sulthan Syarif Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Pontianak) Melalui Garis Jalur Pangeran Syarif Hamid (Angke) bin Sulthan Syarif Abdurrahman Al-Qadri Yang Ke-3, Yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman bin Hamid bin Abdurrahman bin Husain Al-Qadri, Tersambung Sampai Kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Nama-Nama Silsilah Nasab Keturunan Lengkapnya Yang Tersambung Namanya Sampai Kepada Nabi Muhammad ﷺ, Yaitu : Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman bin Hamid bin Abdurrahman bin Husain bin Ahmad bin Husain bin Muhammad Al-Qadri bin Salim bin Abdullah bin Muhammad bin Salim bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad Jamalullail bin Hasan Al-Mu’allim bin Muhammad Asadullah bin Hasan At-Turabi bin Ali bin Muhammad Alifah Al-Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Al-Mirbat bin Ali Khali Qasam bin Alawi Al-Tsani bin Muhammad Shahib As-Sauma’ah bin Alawi Al-Awwal bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-zahra binti Nabi Muhammad SAW.
Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Dilahirkan Di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Dan Dahulu Sehari-Harinya Beliau Tinggal Dengan Adik Kandungnya Bernama Syarifah Fathmah/ Ibu Mameh binti Ahmad Al-Qadri Dan Bersama Suami Adiknya Bernama Al-Habib Abdillah bin Abdurrahman Al-Habsyi, Yaitu Di Gang Al-Habsyi, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun Di Masa Tuanya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Lebih Sering Berada Di Kedoya Pangkalan Pesing Bendungan Hingga Akhir Hayatnya, Dan Wafat Di Rumah Kediaman Keluarga Besar Kumpi Amsa Al-Batawi Yaitu Kakek Dari Ustadz. H. Namin Syaifullah bin Sajid Al-Batawi, Kedoya Pesing Bendungan Pada Hari Ahad, 7 Juni 1962 M/ 4 Muharram 1382 H, Dalam Usia -+ 70 Tahun.
Dikisahkan Oleh Al-Habib Ali Bin Abdul Qadir Bin Sahil (Slipi), Bahwa Dahulu Ketika Beliau Masih Muda Rumahnya Sering Didatangi Oleh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Sewaktu Hidupnya, Beliaupun Berkata Masih Sangat Ingat Dahulu Waktu Itu Mendapatkan Kabar Terakhir Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Wafat Dan Dimakamkan Di Kedoya.
Namun Saat Itu Al-Habib Ali Bin Abdul Qodir Bin Sahil (Slipi) Ketika Wafatnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan (Keramat Langit Kedoya) Tidak Ikut Hadir Dalam Ta'ziyah Dan Pemakamannya, Sehingga Beliau Selama Ini Tidak Mengetahui Persis Lokasi Makamnya Berada Di Kedoya Mananya, Hingga Akhirnya Beliau Baru Mengetahui Bahwa Makamnya Berada Di Belakang Rumah Kediaman Al-Habib Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus Yang Sering Didatanginya Setiap Tahun Dalam Acara Haulnya Pada Malam Senin Akhir Sya'ban Atau Sebelum Ramadhan, Yaitu Berada Di Dalam Pemakaman Keluarga Besar Kumpi Risin Al-Batawi.
Al-Habib Ali Bin Abdul Qadir Bin Sahil (Slipi), Berkata, Bahwa Al-Habib Abdurrahman Bin Pangeran Syarif Hamid (Angke) Mempunyai Anak Keturunan Yaitu Alwi Dan Ahmad, Alwi Punya Anak Bernama Ahmad Yang Kemudian Mempunya Anak Yaitu Ustadz Al-Habib Syeikhon Al-Qadri Keturunannya Diantaranya Adalah Habib Syauqi Al-Qadri Dan Habib Fuad Al-Qadri, Habib Syauqi Punya Anak Yang Banyak Dikenal Yaitu Habib Nabiel Al-Qadri. Sedangkan Habib Fuad Punya Anak Yang Banyak Dikenal Yaitu Habib Ridho Al-Qadri.
Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Adalah Lima Bersaudara Anak Keturunan Dari Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman bin Pangeran Syarif Hamid (Angke) bin Sulthan Syarif Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Pontianak). Dengan Susunan Saudaranya Diantaranya Yaitu Husein, Hasan, Abdullah, ‘Aisyah, Dan Fathmah.
Dikisahkan Oleh Ummi Soraya Dari Kakeknya/ Jidnya Bernama Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi/ Wan Bakar Yaitu Anak Ummi Syarifah Fathmah Binti Ahmad Al-Qadri Adik Kandung Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya), Bahwa Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman Al-Qadri Mempunyai Harim/ Istri Orang Asli Kedoya Pesing Koneng Bernama Musyrifah Yaitu Jiddah/ Neneknya Wan Hasan Shohibul Maqom. Dan Wan Hasan Shohibul Maqom Pernah Menikah Dengan Seorang Wanita Betawi Bernama Panggilannya Jiddah Mu' Gang Tali Slipi, Serta Mempunyai Satu Anak Keturunan Lelaki Bernama Al-Habib Hasyim bin Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Namun Tidak Berapa Lama Kemudian Mereka Firoq Karena Wan Hasan Telah Menjadi Wali Majdzub/ Jadzab. Kemudian Habib Hasyim bin Hasan Al-Qadri Diasuh Dan Dirawat Oleh Orang Tua Daripada Orang Tuanya Sayyidil Walid Al-Habib Ali Bin Abdul Qodir Bin Sahil (Slipi) Hingga Besar, Lalu Habib Hasyim bin Hasan Al-Qadri Dikirim Ke Mesir Untuk Menuntut Ilmu Dan Melanjutkan Pendidikan Serta Tinggal Di Irak, Namun Sampai Saat Ini Tidak Ada Yang Tahu Bagaimana Kabar Dan Keadaannya Setelah Terjadi Peperangan Di Irak Apakah Habib Hasyim bin Hasan bin Ahmad Al-Qadri Masih Hidup Atau Sudah Wafat, Apakah Sudah Menikah Dan Mempunyai Keturunan Atau Tidak.
Sedangkan Al-Habib Husein bin Ahmad Al-Qadri, Yaitu Selaku Kakak Kandungnya Wan Hasan Mempunyai Anak Keturunan Bernama; Qadri, Jamal (Pekalongan), Musthofa Jalal, Thoriq (Dosen Kampus Mercu Buana, Meruya) Dan Musyrifah. Kemudian Adiknya Yang Bernama Al-Habib Abdullah bin Ahmad Al-Qadri Mempunyai Anak Keturunan Bernama; Utsman, Salmah, Alwiyah, Alwi, Syifa, Dan Hasyim.
Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Yang Biasanya Diambilkan Air Minum Apabila Datang Ke Rumah Keluarga Besar Kumpi Amsa Al-Batawi, Namun Ternyata Di Akhir Hayatnya Beliau Datang Mengambil Air Minum Sendiri Dari Tempayan Di Dalam Rumah Dan Setelah Minum Rebahan Di Balai Tempat Biasanya Beliau Tidur, Hingga Kemudian Menghabiskan Nafas Terakhirnya Disaksikan Pertama Kali Oleh Anak Perempuan Cucu Kumpi Amsa Al-Batawi Bernama Amah binti Sajid bin Amsa Al-Batawi Di Balai Rumahnya, Dan Banyak Para Muhibbinnya Berebutan Minta Dimakamkan Di Pemakaman Wakaf Keluarganya. Maka Saat Itu Juga Beberapa Orang Para Muhibbinnya Wan Hasan Berangkat Mengabarkan Saudaranya Yang Berada Di Tanah Abang, Datanglah Para Saudaranya Ingin Mengurus Dan Menguburkan Di Pemakaman Keluarganya.
Akan Hal Tersebut Para Muhibbinnya Meminta Izin Supaya Wan Hasan Dimakamkan Di Kedoya, Agar Bisa Selalu Menziarahinya Dan Mendapatkan Keberkahannya, Karena Sewaktu Hidupnya Wan Hasan Pernah Berkata Dan Berwasiat Kepada Muhibbinnya Yang Bernama Kong H. Satiri Bin KH. Entong Al-Batawi Disaksikan Oleh Anaknya Yaitu Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi, Bahwa Apabila Wan Hasan Meninggal Dunia Di Manapun Beliau Minta Jenazahnya Dimakamkan Di Kedoya. Akhirnya Pihak Saudaranya Yang Datang Mengizinkannya, Kemudian Jenazahnya Dimakamkan Di Dalam Pemakaman Keluarga Besar Kumpi Risin Al-Batawi Di Jalan SMA 57, Gang. Utama, Blok Asem RT.003/ RW.06, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Petunjuk Jalan Menuju Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya), Diantaranya, Yaitu : Lewat Gang Lekipali, Depan Masjid Raya Taman Cahaya. Atau Lewat Jalan SMA 57, Masuk Gang Utama Sebelah Kanan Sebelum Rumah Kediaman Al-Habib Javar Shodiq bin Ali bin Muhammad bin Hasan Al-Aydarus (Alumni Pon-Pes Dalwa), Atau Sebelum Pon-Pes At-Taufiq Pimpinan Drs. KH. Mahmud Ma’ruf Al-Batawi. Atau Terus Lewat Jalan Samping Kanan Musholla Mahabbatul Mu’minin/ Samping Kanan Sekolahan SMA 57. Patokan Gang SMA 57 nya Depan Alfamidi.
Menurut Kisah Para Orang Tua Kedoya Yang Masih Hidup Dan Kisah Dari Orang Tuanya Yang Mengalami Di Waktu Hidupnya Sampai Wafatnya Mereka Mengatakan, Bahwa Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Berprilaku Dan Berkata Berbeda Dengan Orang Biasa Pada Umumnya, Berjalan Kaki Semaunya Ke Manapun Tujuannya, Suka Membawa Dan Menjual Minyak Wangi, Sering Datang Bersilaturrahmi Ke Rumah-Rumah Orang Tua Betawi Kedoya Dahulu. Diantaranya, Yaitu Rumah : Kong Sajid bin Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan, Kong KH. Syafi’i bin Adim Al-Batawi, Kong Sidam bin Risin Al-Batawi, Kedoya Pangkalan SMA 57., Kong H. Deid bin Silan Al-Batawi, Kong H. Satiri bin KH. Entong Al-Batawi, Dan Kong H. Ali bin H. Kiting Al-Batawi, Kedoya Pasar Kemis, Dan Rumah Orang Betawi Lainnya, Khususnya Beliau Sering Datang Serta Menginap Di Rumah Kumpi Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan. Mereka Semua Yang Didatangi Rumahnya Oleh Beliau Sangat Menghormatinya Dan Selalu Menjamu Makanan Dengan Sangat Baik, Namun Saat Disajikan Makanan Di Hadapannya Tersebut Hanya Dimakan Sedikit Dan Dipegang-Pegang Saja Oleh Tangannya, Kemudian Sisa Bekas Makan Dan Minumnya Menjadi Rebutan Oleh Orang-Orang Yang Berada Di Dekatnya Untuk Mendapatkan Keberkahannya.
Semasa Hidupnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Sering Ditemani Oleh Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah bin Abdurrahman Al-Habsyi/ Wan Bakar Ketika Berada Di Kedoya Pesing Bendungan Sampai Wafatnya, Wan Bakar Adalah Anak Kandung Syarifah Fathmah/ Ibu Mameh binti Ahmad Al-Qadri, Yaitu Adik Kandung Dari Wan Hasan Shohibul Maqom. Wan Bakar Mempunyai Dua Anak Perempuan Bernama Syarifah Aminah/ Wan Minah Dan Syarifah Ni’mah/ Wan Emah, Dahulu Mereka Berdua Wan Minah Dan Wan Emah Sering Diajak Oleh Wan Bakar Abanya Menziarahi Makam Njidnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan, Dan Mereka Biasanya Selalu Mampir Ke Rumah Kong Sidam bin Risin Al-Batawi Selaku Muhibbinnya Wan Hasan. Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi/ Wan Bakar Merupakan Kakak Kandung Dari Al-Habib Muhammad bin Abdillah Al-Habsyi, Yaitu Ayah Dari Al-Habib Abdillah Naufal/ Wan Papang/ Abah Noval bin Muhammad Al-Habsyi Shohibul Maqom (Pendopo Al-Habsyi, Kebon Jeruk).
Sekian Lama Dan Seringnya Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi/ Wan Bakar Menziarahi Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Selaku Kakak Dari Umminya. Akhirnya Wan Bakar Menyusul Wafat Dan Dimakamkan Di TPU Kampung Baru, Kebon Jeruk, Sukabumi Selatan, Jak-Bar. Padahal Sewaktu Hidupnya Wan Bakar Pernah Berpesan Kepada Almarhum Baba H. Sa’adih bin H. Ali Al-Batawi Selaku Muhibbinnya Wan Hasan Dan Wan Bakar, Mengatakan Kepadanya Bahwa Apabila Beliau Wan Bakar Wafat Minta Jenazahnya Dimakamkan Di Masjid Jami’ Riyadut Taqwa Kedoya Gang Asem Dekat Makam Al-Habib Muhammad bin Hasan Al-Aydarus (Singa Podium Di Zamannya, Yaitu Guru Podium Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab) Namun Pesan Permintaannya Tersebut Tidak Terlaksana, Dikarenakan Almarhum Baba H. Sa’adih bin H. Ali Al-Batawi Tidak Mengetahui Kabar Saat Wafatnya Wan Bakar, Dan Baru Mengetahui Setelah Beberapa Lama Kemudian.
Dikisahkan Oleh Al-Habib Farid bin Utsman bin Abdullah bin Ahmad Al-Qadri (Gang Namung, Palmerah), Yaitu Selaku Cucu Dari Saudara Adik Kandung Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya), Dan Khususnya Oleh Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husain Al-Habsyi (Pakembangan, Palmerah), Yaitu Anak Dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri, Atau Keponakan Dari Adik Kandungnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Yang Sewaktu Hidupnya Sering Menemaninya Dan Menyajikan Minuman Kopi Untuknya, Beliau Mengatakan Semasa Hidupnya Wan Hasan Selalu Berdzikir Tidak Lepas Memegang Tasbih Ditangannya, Serta Tidak Mau Tidur Di Atas Kasur Yang Empuk, Melainkan Wan Hasan Lebih Senang Tidur Di Atas Balai Atau Lantai Yang Hanya Dialasi Tikar, Dan Suka Hadir Ke Majelis Ta'lim Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang) Dengan Berjalan Kaki Ke Manapun Tanpa Alas Kaki Semaunya, Serta Menghilang Begitu Saja Dengan Cepat Ketika Yang Menemaninya Sedang Lengah Melihatnya.
Dahulu Ketika Masih Hidupnya Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya), Banyak Orang Yang Datang Menemui Beliau Untuk Minta Dido'akan, Anehnya Banyak Yang Datang Membawa Hewan Peliharaan Mereka Seperti Kucing Dan Kuda Serta Hewan Lainnya Yang Sedang Sakit, Minta Dido'akan Dan Disembur Agar Sembuh Dan Sehat Kembali.
Mengenai Foto Wajah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya), Para Pengurus Makam Atau Pemilik Tanah Wakaf Pemakaman Tersebut, Yaitu Anak Cucu Cicit Dari Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi Selaku Muhibbinnya Wan Hasan Shohibul Maqom Tidak Mempunyai Foto-foto Beliau, Mungkin Dikarenakan Zaman Dahulu Semasa Hidupnya Beliau Wan Hasan Shohibul Maqom Tidak Ingin Difoto Atau Tidak Bisa Difoto Dengan Berbagai Alasan. Namun Berdasarkan Penjelasan Dari Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husein Al-Habsyi, Yaitu Anak Dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri, Atau Keponakan Dari Adik Kandungnya Wan Hasan Shohibul Maqom Yang Sewaktu Hidupnya Sering Menemaninya, Beliau Mengatakan Bahwa Keluarga Wan Hasan Shohibul Maqom Tidak Ada Yang Mempunyai Fotonya, Dikarenakan Wan Hasan Shohibul Maqom Selalu Keluar rumah Dengan Cepat Secepat Kilat Menghilang Begitu Saja Semaunya Ke Manapun Tanpa Diketahui, Tidak Bisa Difoto Itulah Salah Satu Dari Karomah Shohibul Maqom. Adapun Dahulu Yang Memiliki Foto Hanya Orang Tertentu Saja Bagi Yang Dekat Dengan Pemerintah, Seperti Sulthan Syarif Abdul Hamid Al-Qadri/ Sultan Hamid II (Pontianak) Perancang Lambang Negara Indonesia Burung Garuda.
Bagaimanapun Akan Hal Tersebut, Sebagai Ummat Nabi Muhammad ﷺ Yang Telah Mengetahui Hukum Kewajiban Mencintai Dan Memuliakan Ahlul Bait Rasulullah ﷺ / Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ. Maka Wajib Bagi Kita Semua Untuk Mencintai, Menghormati Dan Memuliakan Serta Mengurus Makamnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut Dengan Sebaik Mungkin, Sebagai Bukti Kecintaan Kita Kepada Rasululloh ﷺ Dan Kepada Ahlul Baitnya.
Rasululloh ﷺ Bersabda :
وَأَحِبُّوْا أَهْلَ بَيْتِي بِحُبِّي (رواه الترمذي)
"Dan Cintailah Ahli Baitku Karena Cinta Kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi)
Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq RA, Menyeru Kepada Umat Ini :
ارْقُبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِه (رواه البخاري)
"Peliharalah Hubungan Dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam Dengan Cara Menjaga Hubungan Dengan Ahli Bait Nya". (HR. Bukhari)
Al-Ustadz Al-Imam Al-Habib Abdurrahman Bin Husein Assegaf Bahlega. Pasuruan, Jawa Timur. Berkata :
“Mahabbah Kepada Dzurriyyah Nabi ﷺ Itu Hidayah Khusus, Tidak Semua Dapat. Kalau Cinta Yang Lantaran Sebab Ilmu Dan Masyhur, Banyak Yang Bisa Mahabbah. Kalau Yang Murni Karena Sebab Darah Daging Nabi ﷺ, Sedikit.”
Sangatlah Beruntung Bagi Kita Semua Yang Mendapatkan Hidayah Khusus Untuk Benar-Benar Mencintai Dan Memuliakan Dzurriyyah Nabi ﷺ Diantaranya, Yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Serta Beruntunglah Yang Senantiasa Rutin Dan Istiqomah Datang Menziarahi Dan Mengurus Makamnya Beliau Dengan Sebaik Mungkin. Insya Alloh Bagi Kita Semua Yang Rutin Menziarahi Dan Mengurus Makamnya Dengan Istiqomah Akan Dicintai Dan Dimuliakan Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Dan Rasululloh ﷺ, Serta Khususnya Dicintai Dan Dimuliakan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom.
Banyak Para Peziarah Yang Datang Jama'ah Dari Majelis-Majelis Ta'lim Dan Lainnya Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Baik Itu Para Pemuda Maupun Orang Tua Yang Datang Sendiri Dan Bersama Jama'ahnya, Mereka Datang Bergantian Keluar Masuk Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Dari Daerah Tempat Tinggal Yang Dekat Hingga Tempat Tinggal Yang Jauh, Dari Dalam Kota Hingga Luar Kota.
Dengan Harapan Mereka Semuanya Semoga Dicintai Dan Dimuliakan Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Sebagaimana Mereka Mencintai Dan Memuliakan Kekasihnya Rasululloh ﷺ Dan Dzurriyyahnya. Dengan Harapan Mereka Dicintai Oleh Rasululloh ﷺ Dan Dzurriyyahnya Sebagaimana Mereka Mencintai Keduanya. Dengan Harapan Mereka Bisa Berziarah Ke Makam Rasululloh ﷺ, Sebagaimana Mereka Bisa Berziarah Ke Makam Dzurriyyahnya Yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya). Dengan Harapan Semoga Mereka Mendapatkan Rahmat Dan Keberkahannya, Serta Do'a-Do'a Hajat-Hajat Mereka Diqobul Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
BEBERAPA KAROMAH DAN PERISTIWA KEJADIAN MENAKJUBKAN LUAR BIASA TENTANG WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI (KERAMAT LANGIT KEDOYA) YAITU :
1- Pada Hari Jum'at Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Memerintahkan Kepada Para Muhibbinnya Yang Berada Di Kedoya Pesing Bendungan Untuk Berangkat Sholat Jum'at Di Masjid Al-Ma'mur Tanah Abang, Kemudian Mereka Mengajak Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Untuk Berangkat Bareng, Namun Mereka Disuruh Untuk Berangkat Duluan, Dikarenakan Beliau Masih Ingin Rebahan Istirahat. Lalu Berangkatlah Mereka, Sesampai Tiba Dan Masuk Ke Dalam Masjid Mereka Sangat Kaget, Ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sudah Berada Di Barisan Depan Dekat Imam.
2- Ketika Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sedang Berjalan Di Salah Satu Jalan Kedoya, Ada Seorang Yang Bertemu Kepada Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Dan Orang Tersebut Bertanya Kepada Beliau "Mau Pergi Ke Mana Wan Hasan", Lalu Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Menjawab "Mau Ke Tanah Abang Beli Al-Qur'an". Tidak Berapa Lama Berjalan Dari Jalan Itu Orang Tersebut Bertemu Kembali Dengan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Dia Sangat Kaget Ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sudah Membeli Al-Qur'an Dengan Waktu Yang Begitu Cepat Secepat Kilat.
Subhanalloh, Padahal Jarak Antara Kedoya Ke Tanah Abang, Perjalanannya Lumayan Jauh Dan Memakan Waktu Yang Lumayan Lama, Di Zamannya Beliau Dahulu Mungkin Kendaraan Umum atau Pribadi Masih Jarang. Wallohu A'lam
SEORANG PEMUDA DIDATANGI DIBERITAHUKAN DAN DIBANGUNKAN DARI TIDURNYA OLEH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM
Beberapa Tahun Setelah Wafatnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Datanglah Ke Kedoya Pangkalan Pesing Bendungan Seorang Dzurriyyah Rasululloh ﷺ Bernama Al-Habib Ubaidilllah Al-Aydarus Yang Jadzab/ Majdzub. Beliau Memakai Pakaian Lecek Dan Kusam Tidak Selayaknya Orang-Orang Biasanya, Namun Jika Tiba Waktu Adzan Beliau Langsung Pergi Sholat Ke Musholla Dengan Menggunakan Pakaian Tersebut. Beberapa Orang Merasa Tidak Nyaman Sholat Di Dekatnya, Dan Ada Di antara Mereka Yang Mengejek-Ejeknya.
Akan Hal Tersebut, Tidak Lama Kemudian Ada Seorang Pemuda Bermimpi Didatangi Oleh Seseorang Dalam Mimpinya Memberitahukan Kepadanya Untuk Menyampaikan Kepada Mereka Agar Tidak Mengganggu Dan Mengejek Al-Habib Ubaidilllah Al-Aydarus, Kemudian Pemuda Tersebut Terbangun/ Dibangunkan Oleh Orang Yang Ada Dalam Mimpinya Tersebut Ternyata Berada Di Hadapannya, Lalu Orang Tersebut Berjalan Cepat, Dan Pemuda Itu Pun Langsung Bangun Mengejar Mengikutinya Sampai Berhenti Orang Tersebut Dan Menghilang Di Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Setelah Itu Pemuda Tersebut Baru Sadar, Ternyata Orang Yang Mendatangi Dan Memberitahukan Serta Membangunkan Dari Tidurnya Beliau Adalah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh...., Wallohu A'lam
AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM MEWUJUDKAN DIRINYA DI HADAPAN SEORANG PEZIARAHNYA, DAN DENGAN KEBERKAHAN, KAROMAH SERTA KEWALIANNYA MENJADI WASILAH BAGI PEZIARAHNYA BERMIMPI BERTEMU RASULULLAH ﷺ
Berawal Dari Seorang Yang Belum Percaya Dan Mencari-Cari Tahu Tentang Kebenaran Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Akhirnya Ustadz Jemmy Dari Bogor Menceritakan Kisah Pengalaman Yang Dirahasiakan Dan Tidak Ingin Menceritakan Kepada Orang Banyak, Namun Akan Hal Tersebut Akhirnya Beliau Terpaksa Menceritakan Untuk Meyakinkan Kebenaran Makam Dan Karomah Serta Kewaliannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom.
Dahulu, Sebelum Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Direnovasi Bagus Seperti Saat Sekarang Ini, Ada Penziarah Bernama Ustadz Jemmy Dari Bogor Yang Menginap Di Majelis Sabilun Najah Pimpinan Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, Kedoya. Ustadz Jemmy Setiap Hari Datang Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sampai Berhari-Hari, Setiap Berziarah Ustadz Jemmy Selalu Ditemui Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Mewujudkan Dirinya, Dan Bertanya Kepada Ustadz Jemmy, Apa Niat Tujuannya Datang Ziarah Ke Makamnya, Lalu Ustadz Jemmy Menjawab "Saya Niat Ziarah Lillahi Ta'ala" Dan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Mendengarkan Jawaban Ustadz Jemmy Dengan Pandangan Menyukai Niat Hatinya Yang Tulus Lillahi Ta’ala Berziarah Ke Makamnya, Peristiwa Itu Berulang Setiap Hari Sampai Berkali-Kali, Hingga Akhirnya Ustadz Jemmy Mengantuk Tertidur Bermimpi Bertemu Dengan Rasululloh ﷺ Berkat Wasilah Keberkahan Dan Karomah Serta Kewaliannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh
Rasululloh ﷺ, Bersabda :
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللّٰهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقَظَةِ وَلَا يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِي. (رواه البخاري)
“Telah Menceritakan Kepada Kami ‘Abdan Telah Mengabarkan Kepada Kami Abdullah Dari Yunus Dari Az Zuhri Telah Menceritakan Kepadaku Abu Salamah, Bahwasanya Abu Hurairah Mengatakan, Aku Mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda: “Barangsiapa Melihatku Dalam Tidur, Maka (Seakan-Akan) Ia Melihatku Ketika Terjaga, (Karena) Setan Tidak Bisa Menyerupaiku.” (HR. Bukhari)
Suatu Kehormatan Dan Kemuliaan Yang Besar Ditemui Oleh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Saat Berziarah Ke Makamnya, Khususnya Kemuliaan Yang Sangat Besar Dan Anugerah Terindah Yaitu Dapat Bermimpi Bertemu Rasululloh ﷺ.
Semua Itu Kembali Lagi Kepada Niat Di Hati Kita Masing-Masing, Dan Seberapa Besar Kadar Kecintaan Kita Kepada Rasululloh ﷺ Serta Kepada Ahlul Baitnya Dalam Memuliakannya Dan Bersikap Baik Kepadanya.
Bagi Kita Yang Belum Dijumpai Oleh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom, Dan Belum Bermimpi Bertemu Dengan Rasulullah ﷺ, Harapan Besar Kita Saat Ini Dan Nanti Hanyalah Berharap Semoga Kita Semua Mendapatkan Keberkahan Dan Syafa'atnya, Amien. Wallohu A'lam
PULUHAN BERPAKAIAN JUBAH PUTIH DATANG DAN TURUN DARI LANGIT TIMUR BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI
Pagi Hari Di Waktu Dhuha Saat Terbitnya Cahaya Matahari Menerangi Bumi, Seperti Biasanya Bapak Shalahuddin Selaku Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Membersihkan Pekarangan Makam, Dan Selesai Membersihkan Pengurus Makam Beristirahat Duduk Di Gubuk Balai Depan Makam, Dan Berdiri Sambil Memperhatikan Keadaan Sekitar Makam. Namun Saat Melihat Ke Atas Langit Sangat Tidak Disangka-Sangka, Pengurus Makam Melihat Dari Arah Timur Di Atas Langit Ada Puluhan Berpakaian Jubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Bersinar Terang, Mereka Semua Datang Dan Turun Ke Bawah Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri.
Pengurus Makam Tersebut Berkali-Kali Mengusap-Usap Mengucek-Ucek Kedua Matanya Untuk Memastikan Kebenaran Penglihatannya Yang Sangat Jelas Tersebut, Akan Tetapi Puluhan Berpakaian Jubah Putih Di Atas Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tetap Ada Dan Terlihat Sangat Jelas Nyata, Akhirnya Pengurus Makam Tersebut Memutuskan Untuk Tetap Melihat Dari Jauh Sambil Menunggu Sampai Selesai Dan Hingga Akhirnya Mereka Semua Menghilang. Subhanalloh....
Pengurus Makam Tidak Mengetahui Puluhan Berpakaian Jubah Putih Tersebut Yang Datang Dari Langit Timur Dan Turun Ke Bawah Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Apakah Mereka Semua Para Auliya/ Wali-Wali Alloh Atau Para Malaikat-Malaikat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala?. Wallohu A'lam
SEORANG ANAK PRIA KECIL BERMIMPI ZIARAH DI MAKAM AL۔HABIB HASAN BIN AHMAD AL۔QADRI, MENCARI MAKAMNYA TIGA BULAN BARU DITEMUKAN
Beberapa Orang Datang Berziarah Ke Makam Al۔Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Diantaranya Yaitu Seorang Bapak Berjawah Arab Dan Berbadan Tinggi Bersama Anak Pria Kecilnya Yang Didampingi Oleh Supir Pribadinya Berasal Dari Tebet Timur Jakarta Selatan, Selesai Berziarah Mereka Menemui Pengurus Makam Ke Rumahnya Untuk Bersilaturrahmi Dan Menceritakan Awal Kisah Kedatangannya Berziarah Ke Makam Al۔Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut.
Akhirnya Bapak Tersebut Bertemu Dan Bercerita Kepada Dua Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yaitu Bapak Shalahuddin dan Bang Aziz, Bahwa Anak Pria Kecilnya Bapak Tersebut Bermimpi Ziarah Di Makam Habib Hasan Yang Pintu Makamnya Berwarna Hitam.
Hampir Setiap Hari/ Malam Anak Pria Kecilnya Selalu Merengek Menangis Minta Dianterin Oleh Bapak Dan Supir Pribadinya Untuk Mencari Makam Habib Hasan Yang Diziarahi Dalam Mimpinya, Sudah Tiga Bulan Lamanya Mereka Berkeliling Mencari-Cari Makam Habib Hasan Yang Diimpikan Anaknya, Banyak Makam-Makam Para Habaib Yang Didatangi Dan Dicari۔Cari Keliling Sampai Ke Tanah Pulau Jawa, Namun Semua Makam Yang Didatangi Dan Dilihat Oleh Anaknya Bukanlah Makam Habib Yang Diziarahi Dalam Mimpinya Tersebut.
Kemudian Bapak Dan Supirnya Mencari Tahu Di Google, Hingga Mereka Menemukan Blog Khusus Tentang Sejarah Singkat Makam Dan Karomah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Kedoya. Akhirnya Mereka Memutuskan Untuk Berangkat Datang Mengikuti Petunjuk Jalan Sesuai Google Maps Yang Tercantum.
Alhamdulillah Sesampai Tiba Di Depan Pintu Gerbang Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Anak Pria Kecilnya Tersebut Begitu Sangat Senang Dan Gembira Langsung Masuk Ziarah Ke Dalam Makam, Bahwa Ternyata Makam Habib Hasan Yang Dicari-cari Dalam Mimpinya Tersebut Adalah Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya). Makam Yang Telah Lama Hingga Berbulan-Bulan Keliling Mencarinya Akhirnya Ditemukan. Subhanalloh
Pengurus Makam Hanya Mendengar Panggilan Anaknya Bernama Dika, Namun Lupa Menanyakan Nama Lengkap Anaknya Dan Nama Ayahnya Berwajah Arab Serta Berbadan Tinggi Yang Berasal Dari Tebet Timur, Jakarta Selatan Tersebut. Apakah Mereka Seorang Habaib/ Ahlul Bait Juga Atau Bukan?. Wallohu A'lam
HADIRNYA PENAMPAKAN SOSOK BERPAKAIAN BAJU PANGSI JAWARA DAN PRAJURIT PENGAWAL KERAJAAN DI SISI PINTU RUANGAN MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI/ WAN HASAN (KERAMAT LANGIT KEDOYA)
Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, Pimpinan Majelis Ta'lim Dan Dzikir Sabilun Najah. Telah Berpesan Kepada Jama'ahnya Yang Tinggal Di Kedoya, Yaitu: "Antum Jangan Jauh-Jauh Dari Makam Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Kedoya". Maksud Dari Pesan Tersebut Adalah Sejauh Manapun Makam Auliya Alloh Silakan Datangi Dan Ziarahi, Namun Jangan Sampai Menjauhi Dan Meninggalkan Ziarah Ke Makam Wali Alloh Yang Menjadi Salah Satu Paku Bumi Di Tempat Tinggal Kita Berada, Dan Yang Menjauhkan Bala Musibah Serta Yang Mendatangkan Rahmat Dan Berkahnya Bagi Semua Penduduk Di Sekitar Tempat Tersebut.
Akhirnya Jama'ahnya Tersebut Menjadikan Jadwal Rutin Setiap Malam Jum'at, Berziarah ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Namun Di Saat Malam Sabtunya Mereka Para Jama’ah Melakukan Ziarah Sangat Tidak Disangka-sangka, Beberapa Orang Dari Jama'ah Melihat Sangat Jelas Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Pengawal Kerajaan Di Sisi Pintu Ruangan Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Hadir Berziarah Bersama.
Setelah Selesai Berziarah Mereka Beristirahat Di Rumah Salah Satu Pengurus Makam, Dan Diantara Mereka Sama-Sama Saling Menceritakan Serta Bertanya Akan Hal Penglihatan Mereka Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Pengawal Kerajaan Di Sisi Pintu Ruangan Makam Saat Berziarah. Akhirnya Mereka Semua Berpendapat, Bahwa Kemungkinan Besar Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Pengawal Kerajaan Tersebut, Adalah Sosok Ghaib Penjaga Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Dan Makam Kumpi Risin Al-Batawi. Dikarenakan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Merupakan Keturunan Kerajaan Kesultanan Pontianak, Dan Kumpi Risin Al-Batawi Merupakan Keturunan Betawi Kedoya. Wallohu A'lam
MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI (KERAMAT LANGIT KEDOYA), ADALAH SALAH SATU MAKAM WALIYULLOH YANG EMPAT TAHUN LAMANYA DICARI-CARI OLEH SEORANG HABIB, DARI SEKIAN BANYAKNYA MAKAM PARA HABAIB AULIYA ALLOH YANG SUDAH DIZIARAHINYA
Almarhum Kong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi (Ulama Kedoya), Beliau Adalah Salah Satu Dari Beberapa Muhibbinnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom, Yang Sering Didatangi Rumahnya.
Kong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi Mempunyai Beberapa Anak Lelaki Diantaranya Yaitu; Ustadz Maryadi, Ustadz Madari, Dan Cang Sayuti Salah Satu Anak Paling Tua Yang Pada Waktu Itu Mengalami Serta Mengetahui Waktu Hidup Dan Wafatnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri.
Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi, Beliau Bercerita Bahwasanya Ada Empat Habaib Bersama Para Jama'ahnya Bertanya Kepadanya, "Apakah Bapak Mengetahui Tempat Makam Habib Hasan Al-Qadri Di Kedoya Ini?". Dan Beliau Menjawab "Saya Sangat Tahu, Karena Saya Mengalami Sewaktu Hidup Dan Wafatnya Habib Hasan Al-Qadri/ Wan Hasan."
Kemudian Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi Mengantarkan Empat Habaib Bersama Jama'ahnya Tersebut Menuju Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Untuk Berziarah, Sesampai Tiba Di Makam Dan Selesai Berziarah Mereka Semua Sangat Bergembira Bersyukur Mengucapkan Alhamdulillah, Dari Empat Habaib Tersebut Salah Satunya Berkata, "Banyak Makam Sudah Ana Datangi Dan Ziarahi, Namun Inilah Makam Yang Empat Tahun Lamanya Ana Cari-Cari". Subhanalloh.
Habib Tersebut Tidak Beritahu Rahasia Perjalanan Batin Apakah Yang Membuat Beliau Begitu Sangat Bersemangat Mencari Dan Mendatangi, Serta Sangat Gembira Menziarahi Makam Keramat Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya, Karena Semua Itu Adalah Sebuah Rahasia Perjalan Beliau Seorang Yang Mempunyai Hubungan Batin Khusus Dengan Para Auliya Alloh.
Dari Kisah Tersebut, Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi Tidak Mengetahui Siapakah Nama Empat Habaib Bersama Para Jama'ahnya Yang Minta Diantar Olehnya Berziarah Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut?. Wallohu A'lam
PULUHAN BERJUBAH PUTIH TURUN DARI LANGIT, DAN DIANTARA SALAH SATU YANG HADIR MEMAKAI PAKAIAN JUBAH SORBAN IMAMAH BERWARNA HIJAU, SERTA MUNCULNYA CAHAYA BULAT SANGAT TERANG DI TENGAH DEPAN BATU NISAN MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI
Seorang Penziarah Dari Kota Palu, Sulawesi Tengah. "Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari (Daeng Manyingarri)", Beliau Adalah Dzurriyah Yang Ke-7 Dari Ulama Besar Makassar, Yaitu Syekh Yusuf Al-Makassari. Dan Beliau Juga Salah Satu Murid Dari Al-Habib Sholeh Bin Abu Bakar Al-Aydarus/ Habib Sholeh Rotan, Palu Sulawesi Tengah. Beliau Datang Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Didampingi Oleh Beberapa Orang Pengurus Makam Setelah Selesai Acara Majelis Hadroh Basaudan, Kemudian Beliau Disuruh Menginap Tinggal Di Rumah Kontrakan Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yang Berada Dekat Makam, Sehingga Beliau Bisa Datang Berziarah Sampai Berkali-kali. Dan Setiap Beliau Berziarah Sering Melihat Jelas Shohibul Maqom Hadir Mewujudkan Dirinya Di Hadapannya. Dalam Satu Waktu Saat Berziarah Beliau Melihat Sangat Banyak Yang Berdatangan Turun Dari Langit Puluhan Berjubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Terang, Diantara Banyaknya Yang Datang Turun Dari Langit Tersebut Ada Salah Satu Mereka Yang Hadir Memakai Pakaian Jubah Sorban Imamah Berwarna Hijau, Dan Beliaupun Melihat Cahaya Bulat Seperti Bola Sangat Terang Terpancar Cahayanya Di Tengah Depan Batu Nisan Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh…
Akan Peristiwa Kejadian Yang Dialaminya Tersebut Membuat Dirinya Sendiri Bingung Kenapa Dapat Melihat Kasyaf Seperti Itu. Namun Ketika Beliau Atau Orang Lain Yang Menceritakan Akan Hal Pengalamannya Tersebut, Ada Beberapa Orang Yang Tidak Mempercayainya Dan Meragukannya, Mungkin Dikarenakan Mereka Hanya Melihat Fisiknya Beliau Saja Yaitu Melihatnya Banyak Gambar Tato Di Anggota Tubuhnya Seperti Di Badan Dan Tangan Serta Kakinya Bekas Masa Lalunya, Mereka Hanya Melihat Kekurangan Dirinya Saja, Tanpa Melihat Kelebihannya. Wallahu A’lam
Nama Lengkap Dan Silsilah Nasab Keturunnya Dari Penziarah Tersebut, Yaitu : Andi Muhammad Fithrat Irfan Daeng Manyingarri Bin Andi Baso Rustham Effendy Malombassi Daeng Matawang Bin Andi Bustam Effendy Bin Karaeng Atjo Yahya Daeng Pagising Bin Mangkutanna Daeng Pallibu Bin Karaeng Temba Daeng Situju Bin Syekh Muhammad Jusuf Al-Makassary Bin Karaeng Abdullah Liong Daeng Parani Bin Lettamasonge Raja Bone Ke 22 Bin Kareng Lungge Labbuberang (Keturunan Regent 1 Dari Sombaya Ri Gowa) Raja Gowa Pertama.
BERMIMPI SEORANG ULAMA BERPAKAIAN RAPIH MENGAJAK DIRINYA BERJALAN BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI
Seorang Peziarah "Abah Muhammad Rizal", Beliau Adalah Dzurriyyah Dari Muwakif Masjid Jami' Al-Anwar, Yaitu "KH. Muhammad Thobri bin Abdul Halim bin Muhammad bin Hadrotus Syeikh Sama'un/ Ki Tuan", Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Beliau Bercerita Bahwasannya Dalam Mimpinya Ada Seorang Ulama Setengah Baya Berpakaian Rapih Mengajaknya Berjalan Bersama Untuk Berziarah Ke “Makam Habib Hasan Al-Qadri, Kedoya”.
Namun Dalam Setengah Perjalanan Sebelum Sampai Menuju Makam Beliau Terbangun Dari Mimpinya Sebab Mendengar Adzan Shubuh. Dikarenakan Ulama Dalam Mimpinya Tersebut Begitu Sangat Jelas Menyebut Nama “Makam Habib Hasan Al-Qadri Kedoya”, Saat Hari itu Juga Beliau Berjalan Sendirian Langsung Menuju Kedoya Mencari Tahu Tentang Keberadaan Lokasi Makam Habib Hasan Al-Qadri Di Kedoya, Dengan Maksud Untuk Meneruskan Perjalanan Ziarahnya Yang Terhenti Dalam Mimpinya Tersebut. Sesampai Di Kedoya Dan Bertanya-Tanya Akhirnya Ditemukan Makamnya, Alhamdulillah Beliau Sangat Bergembira Dan Bersyukur Kepada Allah SWT Mimpinya Terwujud Menziarahi Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya. Subhanalloh… Wallohu A’lam
BERANGKAT DARI JALAN PERJUANGAN KEBON JERUK SAMPAI DUA JAM LEBIH DI KEDOYA, DIBUAT TERSASAR MUTER-MUTER KEDOYA OLEH SEMUA ORANG YANG DITANYAKAN ALAMAT LOKASI MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI DI JALAN SMA 57, GANG. UTAMA, KEBON JERUK, JAKARTA BARAT
Al-Ustadz Syaiful Anwar (Pimpinan Majelis Asyiqiina Al-Ghana) Jalan Perjuangan, Gang. Mawar 3, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Beliau Mengalami Kejadian Sangat Aneh Dan Membingungkan. Yaitu, Berangkat Berziarah Ba’da Dzuhur Jam Satu Siang Dari Majelis Ta’lim Jalan Perjuangan, Dalam Perjalanan Menuju Makam Beliau Dibuat Tersasar Hingga Muter-Muter Kedoya Oleh Setiap Orang Yang Ditanyakan Alamat Lokasi Makam Keramat Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Yang Berada Di Kedoya Jalan SMA 57, Semua Mengarahkan Ke Arah Jalan Yang Salah Dan Muter-Muter. Kemudian Beliau Pasrahkan Kepada Allah SWT Yang Maha Memberi Petunjuk Dalam Mencari Lokasi Makam Wali-Nya Tersebut, Hingga Akhirnya Ditemukan Juga Makamnya Pada Sore Hari Jam Tiga Lewat. Sangat Aneh Dan Membingungkan Perjalanan Sampai Dua Jam, Seperti Jauhnya Perjalanan Dari Jakarta Ke Bogor. Masya Alloh, Padahal Jarak Jalan Perjuangan Dengan Kedoya Sangatlah Dekat, Hanya Di Seberang Jalan Pintu Tol Kebon Jeruk.
Beliau Diuji Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Dan Khususnya Oleh Shohibul Maqom Dalam Perjalanan Ziarahnya Tersebut, Apakah Masih Ingin Melanjutkan Berziarah Atau Memutuskan Balik Pulang Ke Majelis. Dikarenakan Niat Beliau Yang Sangat Kuat Ingin Datang Berziarah Alhamdulillah Akhirnya Beliau Sampai Juga Dan Sangat Bergembira Dapat Berziarah Di Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Kedoya. Mungkin Bisa Jadi Semua Orang Yang Beliau Tanya Di Mana Lokasi Makam Tersebut Berada Adalah Dia-Dia Juga, Yaitu Shohibul Maqom Yang Menyamar Menjadi Orang Lain. Wallohu A'lam
WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM (KERAMAT LANGIT KEDOYA) DENGAN AL-HABIB MUHAMMAD BIN HASAN AL-AYDARUS KEDOYA HADIR DALAM MAJELIS MAULID BERSAMA PARA AULIYA ALLOH SWT LAINNYA
Al-Habib Ja'var Shodiq Bin Ali Bin Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus (Kedoya, Jl. SMA 57), Beliau Adalah Alumni Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah (Dalwa) Pasuruan, Bangil. Yaitu Teman Satu Angkatan Dan Satu Kamar Pesantren Dengan Al-Habib Muhammad Hanif Bin Abdurrahman Al-Atthas.
Beliau Telah Bercerita Kepada Pengurus Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Berkata :
"Waktu Itu Ana Hadir Di Majelis Maulid Rawa Belong, Dan Setelah Selesai Acara Ada Seorang Jama'ah Majelis Yang Datang Menemui Ana Untuk Menyampaikan Salam Kepada Ana, Bahwasanya Tadi Ada Seseorang Yang Kasyaf Datang Ikut Hadir Dalam Majelis Maulidnya, Berkata Padanya Saat Maulid Tadi Banyak Para Auliya Alloh SWT Yang Hadir Diantaranya Memberitahukan Namanya Yaitu Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Kedoya, Dan Al-Habib Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus Njid Antum".
Seketika Itu Juga Al-Habib Ja'var Shodiq Bin Ali Bin Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus Pun Merasa Ta'jub, Mendapatkan Kabar Bahwa Njidnya Habib Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus Bersama Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Hadir Saat Mahallul Qiyam Di Majelis Maulid Tersebut.
Kemudian Beliau Pun Bertemu Dan Bertanya Kepada Pengurus Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Apakah Pintu Makam Habib Hasan Al-Qadri Dikunci/ Digembok?, Pengurus Makam Menjawab Sudah Ga Dikunci/ Ga Digembok Lagi Bib, Awalnya Memang Pintu Gerbang Makam Digembok Jika Sudah Jam 10 Malam, Namun Dikarenakan Banyak Para Jama'ah Yang Datang Berziarah Di Tengah Malam Hari Dan Mereka Merasa Kecewa Tidak Bisa Masuk Ke Dalam Ruangan Makam, Akhirnya Mulai Saat Itu Dan Seterusnya Pintu Gerbang Utama Dan Pintu Ruangan Makam Tidak Dikunci/ Tidak Digembok Selamanya.
Beliau Pun Merasa Senang Dan Berkata "Alhamdulillah, Bagus Dah Klo Ga Dikunci Lagi, Kan Ana Bisa Bebas Mau Datang Ziarah Masuk Ke Dalam Makamnya Kapanpun, Insya Alloh Ana Akan Sering Menziarahi Makamnya". Wallohu A'lam
MENYAMBUT KEHADIRAN PARA PEZIARAHNYA DARI DEPAN GANG PINGGIR JALAN RAYA, YAITU DENGAN WEWANGIAN YANG SANGAT LUAR BIASA
KH. Ahmad Yani (Pimpinan Majelis Ta'lim Al-Khoirot, Kembangan Utara) Alumni Ponpes Darul Musthofa Al-Habib Umar Bin Hafidz, Tarim Hadramaut, Angkatan Tahun 2010.
Beliau Menceritakan Pengalamannya Saat Pertama Kali Datang Berziarah Ke Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Yaitu Ketika Tiba Di Depan Gang Lekipali Pinggir Jalan Raya Seberang Masjid Raya Taman Cahaya, Tidak Disangka Tiba-Tiba Beliau Mencium Aroma Wewangian Yang Sangat Luar Biasa Wanginya, Dan Wanginya Itu Tercium Dari Dalam Gang Menuju Ke Jalan Raya Depan Gang Lekipali Seperti Dihembuskan Dengan Kipas Angin Air Blower.
Awalnya Beliau Menyangka Bahwa Hanya Dirinya Sajalah Yang Mencium Aroma Minyak Wangi Yang Sangat Menyengat Luar Biasa Tersebut, Ternyata Para Jama'ahnya pun Semuanya Mengatakan Kepada Beliau Bahwa Mereka Mencium Aroma Minyak Wangi Tersebut, Padahal Jarak Dari Gang Menuju Ke Makam Masih Lumayan Jauh Ke Dalam.
Kemudian KH. Ahmad Yani Berkata Kepada Seluruh Jama’ah Majelisnya Yang Ikut Berziarah Bersama Kepadanya, Ketahuilah Bahwasannya Aroma Minyak Wangi Yang Sangat Menyengat Kita Cium Tersebut Adalah Bukti Bahwa Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Menyambut Kehadiran Kita Semua Untuk Menziarahi Makamnya Tersebut, Akhirnya Beliau Pun Keesokan Harinya Datang Berziarah Kembali Bersama Jama'ahnya. Wallohu A'lam
SUBHANALLAH, TERJADI KEMBALI DATANG DAN TURUN DARI LANGIT PULUHAN BERJUBAH PUTIH DIKELILINGI CAHAYA PUTIH SANGAT TERANG, DAN SEMUANYA SALING BERBICARA BAHASA ARAB DI HADAPAN AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM
Ahad, 14/11/2021. Jam, 20:12-20:52 WIB
Seorang Hamba Alloh Subhanahu Wa Ta’ala "Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari (Daeng Manyingarri)" Yaitu Dzurriyyah Ke-7 Syekh Yusuf Al-Makassari, Ulama Besar Makasar. Beliau Mendapatkan Isyaroh Ba’da Sholat 'Isya Untuk Segera Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Bahwa Akan Banyak Yang Datang. Saat Beliau Datang Ke Makam Cahaya Bulan Terlihat Bulat Sangat Terang, Padahal Cuaca Langit Di Sekitarnya Sedang Mendung Ingin Turun Hujan. Ternyata Benar Saat Beliau Masuk Berziarah Diwaktu Yang Sama Berbarengan Turun Dari Langit Puluhan Berjubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Sangat Terang, Dan Diantara Mereka Saling Berbicara Bahasa Arab Di Hadapan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom.
Dari Sekian Banyaknya Puluhan Berjubah Putih Yang Datang Dan Turun Dari Langit Dikelilingi Cahaya Putih, Namun Ada Satu Sendiri Yang Terlihat Dikelilingi Cahaya Putih Sangat Terang Cahayanya. Setelah Beberapa Lama Mereka Berada Di Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Akhirnya Mereka Semua Naik Kembali Ke Atas Langit, Dan Tidak Beberapa Lama Bulan pun Menghilang Tertutup Kembali Oleh Langit Yang Terlihat Mendung, Setelah Itu Kemudian Turunlah Hujan Gerimis. Awalnya Beliau “Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari” Ingin Mengajak Abdul Fatah bin H. Sa’adih Ali Al-Batawi Selaku Pengurus Makam Untuk Menemaninya Berziarah, Tetapi Beliau Sedang Tidak Enak Badan Sakit Perut Untuk Menemaninya, Akhirnya Beliau Berziarah Sendiri, Mungkin Memang Sudah Isyarohnya Beliau Harus Berziarah Sendiri Di Makam.
Banyaknya Akan Semua Peristiwa-Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tersebut, Mengabarkan Kepada Kita Semua Bahwasannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Bukanlah Orang Biasa, Melainkan Shohibul Maqom Adalah Seorang Wali Min Auliyaillah Yang Memiliki Kemuliaan Tinggi Di Sisi Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Khususnya Beberapakali Peristiwa Puluhan Berjubah Putih Turun Dari Langit Berziarah Ke Makamnya Tersebut, Hingga Akhirnya Disebut Dan Dinamakan “( Makam Keramat Langit Kedoya )”. Itulah Diantara Salah Satunya Yang Membuat Beliau "Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari (Daeng Manyingarri)" Menziarahi Makamnya Berkali-kali. Subhanalloh... Wallohu A’lam.
=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=
۩۞ *DO'A HAJAT DIQOBUL*۞۩
Kisah Dari Beberapa
Orang Yang Mempunyai Hajat, Alhamdulillah Setelah Berziarah Dan Khidmat Di
Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya)
Diqobul Oleh Allah SWT Bibarkatir Rosul SAW Wa Bibarkati Shohibul Maqom.
1. Seorang Lelaki Yang
Sudah Lama Sangat Menginginkan Punya Anak Keturunan Tinggal Di Kedoya, Kemudian
Diberikan Tugas Oleh Pengurus Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad
Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya) Yaitu Untuk Khidmat Membantu Menghidupkan
Lampu Makamnya Setiap Hari Ketika Ingin Menjelang Maghrib Dan Mematikan
Lampunya Di Pagi Harinya Dengan Rutin Serta Istiqomah, Alhamdulillah
Keinginannya Untuk Memiliki Anak Keturunan Diqobul Oleh Allah SWT Dan Akhirnya
Istrinya Pun Hamil Melahirkan Anak Pertamanya Seorang Lelaki Yang Tampan Yang
Insya Alloh Akan Menjadi Penerusnya.
2. Seorang Yang Sudah Lama
Ingin Menjual Rumahnya Di Kapuk Cengkareng Namun Belum Laku-laku, Setelah
Dibawa Ziarah Fotocopy Surat Tanahnya Di Do'akan Oleh Pengurus Makam Waliyulloh
Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Tidak Lama Kemudian
Rumahnya Pun Dibayarin Laku Dengan Cepat, Lalu Pemilik Rumah Itu Memberikan
Sedikit Beberapa Persen Uang Penjualan Rumahnya Tersebut Untuk Membantu
Merenovasi Makam.
3. Beberapa Orang Yang
Sudah Lama Menganggur Dan Sangat Menginginkan Mendapatkan Pekerjaan Untuk
Kebutuhan Pribadinya, Dan Untuk Membantu Menafkahi Keluarganya Serta Anak
Istrinya, Alhamdulillah Setelah Berziarah Dan Membantu-Bantu Mengurus
Membersihkan Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit
Kedoya) Dengan Rutin Dan Semangat Serta Ikhlas Merekapun Akhirnya Diberikan
Pekerjaan Oleh Allah SWT.
Dan Masih Banyak
Kisah-kisah Lainnya Yang Tidak Kami Tuliskan, Akan Hal Qobulnya Do'a Do'a
Hajat-Hajatnya Dari Keberkahan Berkhidmat Dan Berziarah Di Makam Waliyulloh
Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya).
Al-Habib Abdul Qadir
Bin Zaid Ba'abud Berkata Bahwa Tertulis Di Pemakaman Zambal :
أَلَا يَا بَخت مَنْ
زَارَهُمْ بِا لصِّدْقِ وَانْدَر إِلَيْهِمْ مُعْتَنِيْ كُلُّ مَطْلُبُه تَيَسَّرْ
“Sungguh Beruntung
Orang Yang Menziarahi Wali/ Orang Sholeh Dengan Sungguh Niatnya Bagus Dan
Mendatangi Mereka, Maka Semua Yang Diminta Akan Dimudahkan/ Diqobul Allah SWT.”
إِذَا هَمَّ عَلَيْكُمُ
الْأَمْر فَعَلَيْكُمْ زِيَارَةِ الْقُبُوْر
“Jika Masalah Itu Sudah
Memenuhi Akal Dan Hati Kita Sudah Tidak Kuat, Maka Ziarah Kuburlah Kalian Ke
Makam Wali/ Orang Sholeh.”
Puluhan Tahun Lamanya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Wafat Dan Dimakamkan Di Tanah Betawi Kedoya Pada Tahun 1962 M/ 1382 H, Namun Baru Mulai Terbuka Dan Tersebar Di Media Sosial/ Medsos Kabar Tentang Sejarah Singkat Dan Karomah, Serta Banyaknya Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Perihal Kewaliannya Beliau Pada Pertengahan Tahun 2020 Tepat Memasuki 58 Tahun Wafatnya Beliau, Yaitu Setelah Makamnya Bagus Rapih Direnovasi, Menunjukkan Bahwa Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Telah Meridhoinya, Dan Shohibul Maqom Sudah Ridho Makamnya Untuk Diziarahi Oleh Banyak Orang Dari Manapun.
Sulthonul Aulia Asy-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, Berkata :
"Kalau Kita Mendengar Cerita Dari Pada Wali-wali Allah, Dan Kita Percaya Atas Karomahnya Wali-wali Allah, Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala Telah Menganugerahkan Kepada Kita Sifat Kewalian. Kalau Kita Percaya Dengan Karomahnya Para Wali-Wali Allah, Berarti Allah Subhanahu Wa Ta’ala Telah Memberikan Kita Sedikit Dari Pada Sifatnya Wali-Wali Allah. Karena Barangsiapa Yang Tidak Percaya Dengan Wali, Tidak Percaya Dengan Karomahnya Wali Allah, Maka Dia Tidak Percaya Dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala."
Asy-Syeikh KH. Muhammad Zaini Al-Banjari (Guru Sekumpul), Berkata :
"Orang Islam Tapi Tidak Memuji Rasulullah ﷺ Dan Tidak Memuji Waliyullah, Maka Orang Itu Kurang Akal. Janganlah Memusuhi Atau Mengumpat Seseorang Yang Nampak Padanya Cinta Dan Ta'alluq Kepada Rasulullah ﷺ Atau Wali-wali Allah. Karena Seseorang Itu Tidak Akan Dicintakan Dengan Orang Yang Mulia Di Sisi Allah, Melainkan Dia Pun Telah Dimuliakan Allah."
Demikianlah Sejarah Dan Karomah Serta Peristiwa-Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Yang Terjadi Tentang Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya) Tersebut, Semoga Kita Semua Dapat Datang Bergantian Menziarahi Makamnya, Khususnya Bagi Semua Yang Bertempat Tinggal Di Kedoya Dan Sekitarnya, Agar Lebih Rutin Dan Istiqomah Datang Menziarahinya. Sebelum Dan Sesudahnya Kami Dari Pengurus Makam Dan Penulis Mengucapkan Permohonan Maaf Yang Sebesar-besarnya, Jika Terdapat Kesalahan Dan Kekurangan Dalam Pengetikan Sejarah Tersebut. Wallohu A’lam Bisshowaf
Komentar
Posting Komentar