KEUTAMAAN MEMBUAT DAN MEMBACAKAN SEJARAH WALIYULLOH YANG SUDAH WAFAT DAN MENZIARAHI MAKAMNYA
Al-‘Allamah As-Sayyid ‘Abdur Rahman bin Muhammad Al-Masyhur. Dalam Kitabnya Bughiyatul Mustarsyidin, Berkata ; Bahwa Rasululloh ﷺ, Bersabda : وَقَدْ وَرَدَ فِی الْاَثَرِ عَنْ سَيِّدِ الْبَشَرِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قاَلَ : مَنْ وَرَّخَ مُؤْمِنًا فَكَأَنّمَا اَحْيَاهُ وَمَنْ قَرَأَ تاَرِيْخَهُ فَكَأَنَّمَا زَارَهُ وَمَنْ زَارَهُ فَقَدْ اِسْتَوْجَبَ رِضْوَانَ اللهِ تَعَالٰی فِی حُرُوْرِ الْجَنَّةِ. (بغية المسترشدين) Artinya : “Tersebut Dalam Atsar: Rosululloh ﷺ Pernah Bersabda: "Barangsiapa Membuat Sejarah Orang Mukmin [Waliyulloh Yang Sudah Wafat] Sama Saja Ia Telah Menghidupkannya Kembali, Barangsiapa Yang Membacakan Sejarahnya Seolah-olah Ia Telah Mengunjunginya [Ziarah], Barangsiapa Yang Mengunjunginya, Maka Alloh Akan Memberikan Surga." (Bughiyatul Mustarsyidin) Al-‘Allamah Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthas Shohib Masyhad, Berkata : "Barangsiapa Menulis Sejarah Waliyulloh, Maka Dia Bersamanya Di Hari Kiamat. Barangsiapa Mempelajari Sejar