PENJELASAN TENTANG ZIARAH MAKAM PARA WALI DAN KEUTAMAANYA

 


Al-Imam Al-Quthub Al-Habib Abdulloh Bin Alwy Al-Haddad Shohiburrotib :

Beliau Mengagumi Orang-Orang Yang Gemar Menziarahi Para Aulia Alloh (Wali-Wali) Dan Beliau Tidak Senang Kepada Orang Yang Tidak Senang Berziarah, Bahkan Beliau Menilai Orang Tersebut Sebagai Orang Yang Malas Dan Tidak Memiliki Perhatian Kepada Agamanya.

Al-Imam Al-Quthub Asy-Syeikh Al-Habib Ali Bin Abi Bakar Assakron :

Beliau Selalu Berziarah Ke Makam Para Aulia Alloh Bahkan Dalam Sehari Beliau Mengulangnya Hingga 4 Kali. Dalam Sebuah Riwayat Disebutkan, Bahwa Al-Imam Al-Quthub Asy-Syeikh Al-Habib Ali Bin Abi Bakar Assakron Pernah Pulang Dari Ziarah Tetapi Beliau Kembali Lagi Ke Tempat Ziarah Sebelum Tiba Ke Rumahnya Dan Ia Berkata "Aku Akan Kembali Karna Aku Telah Niat Ziarah Kembali"

Al-Imam Al-Quthbul Wujud Asy-Syahir Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, (Shohibul Maulid Simthud Duror), Berkata:

“Kalian Berziarah Datang Dari Jauh, Sungguh Yang Akan Kalian Dapatkan Adalah Keuntungan Yang Begitu Besar. Hati Kalian Yang Sebelumnya Kosong Kini Akan Penuh Terisi Dengan Berbagai Kebaikan, Pertolongan Dan Keberkahan.”

Mereka menjawab :

“Tetapi, Kami Datang Bukan Dengan Hati Yang Kosong, Habib. Melainkan Kami Datang Dengan Hati Yang Telah Penuh Dengan Dosa, Penyakit Dan Kesalahan.”

Lalu Al-Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi menjawab :

“Keberkahan Dari Berziarah Akan Menyembuhkan Semua Penyakit Itu. Juga Mengikis Habis Dosa-Dosa Itu, Lalu Kemudian Di Isinya Dengan Segala Macam Kebaikan-Kebaikan.”

Al-Ustadz Al-Imam Al-'Allamah Al-Qutub As-Sayyid Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih. Malang, Jawa Timur. Berkata :

"Kalau Kau Duduk Di Depan Wali (Di Maqom Wali), Kalau Kau Ahli Dosa Mungkin Tidak Mendapatkan Hujan Rahmat, Tetapi Mendapatkan Percikan Rahmat, Satu Percikan Rahmat Dari Alloh Yang Anda Dapat Di Maqom Wali, Kalau Anda Tidak Sholat, Anda Akan Dirubah Menjadi Ahlus Sholat, Yang Kalau Romadhon Belum Berpuasa, Akan Dijadikan Ahlus Shiyam, Yang Hatinya Kaku Tidak Cinta Kepada Ulama, Akan Dilunakkan Untuk Mencintai Ahlulloh (Ulama)."

Al-Ustadz Al-Imam Al-'Allamah Al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. Berkata :

"Selain Sholawat 'Alan Nabi , Amalan Yang Tidak Akan Ditolak Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Adalah Berkhidmah Kepada Guru Yang "ARIF Billah" (Berkhidmah Kepada Wali-Wali) Itu Sama Dengan Sholawat, Tidak Akan Ditolak Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Karena Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Mencintai Wali-Wali Itu."

Al-Ustadz Al-Imam Al-'Allamah Al-Habib Addurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. Berkata :

"Meski Kita Hidup Di Zaman Yang Penuh Maksiat, Zaman Yang Dari Pagi Ke Pagi Isinya Maksiat. Saya Pesan Jangan Tinggalkan Ziarah Ke Maqom-Maqom Para Wali, Jangan Tinggalkan Fatihah Kepada Para Wali, Karena Hanya Itu Yang Bisa Kita Harapkan Di Akhir Zaman."

"Siapa-Siapa Yang Pernah Membaca Surah Al-Fatihah 1x Kepada Seorang Wali, Maka Nanti Di Hari Kiamat Dia Termasuk Kelompok Syafa'at Oleh Wali Tersebut."

"Penting Membangkitkan (محبّة الاولياء) Kecintaan Kepada Para Wali, Sebaik-Baiknya Bekal Yang Dibawa Seorang Mu'min Di Akhir Zaman Adalah (حب اولياء الله) Cinta Kepada Wali-Walinya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Karena Tidak Ada Amalan Yang Lebih Agung Dari Mencintai Wali-Walinya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala."

"Marahnya Seorang Waliyulloh Ditunggangi Para Malaikat, Oleh Karenanya Jadikan Pula Hatimu Hati Yang Mencintai Para Wali."

Al-Ustadzah Syariefah Hubabah Fachriyah binti Novel Salim Jindan, Berpesan :

"Duduklah Diantara Tempat Wali. Walaupun Duduknya Sebentar Seperti Memecahkan Telur."

Sahabat Bertanya : "Ya Rasululloh , Mana Yang Lebih Afdhol Saya Duduk Di Hadapan Wali Yang Masih Hidup Atau Yang Sudah Meninggal?..."

Nabi Muhammad Menjawab : "Di Hadapan Yang Masih Hidup Atau Yang Sudah Meninggal, Tetapi Di Hadapan Yang Sudah Meninggal Lebih Afdhol Lagi, Karena Keberkahan Yang Diberi Lebih Besar Dari Pada Yang Masih Hidup, Dikarenakan Mereka Sudah Bersama Alloh, Lebih Luas Lagi Memberi Madad."

Al-Ustadz Al-Imam Al-'Allamah Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith. Berkata :

خُضُوْرُكَ بَيْنَ يَدَيِ الْوَلِي حَيًّا اَوْ مَيِّتًا خَيْرٌ مِنْ اَنْ تَتَقَطَّعَ اِرْبًا اِرْبًا. (المنهج السّوي)

"Kehadiranmu Di Hadapan Seorang Wali, Baik Saat Ia Masih Hidup Ataupun Sudah Meninggal, Itu Lebih Baik Daripada Dirimu Beribadah Hingga Tubuhmu Terpotong-Potong." (Almanhajussawi)

Al-Habib Abdul Qadir Ba'abud, Beliau Berkata Tertulis Di Pemakaman Zambal :

أَلَا يَا بَخت مَنْ زَارَهُمْ بِا لصِّدْقِ وَانْدَر إِلَيْهِمْ مُعْتَنِيْ كُلُّ مَطْلُبُه تَيَسَّرْ

“Sungguh Beruntung Orang Yang Menziarahi Wali/ Orang Sholeh Dengan Sungguh Niatnya Bagus Dan Mendatangi Mereka, Maka Semua Yang Diminta Akan Dimudahkan/ Diqobul Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”

إِذَا هَمَّ عَلَيْكُمُ الْأَمْر فَعَلَيْكُمْ زِيَارَةِ الْقُبُوْر

“Jika Masalah Itu Sudah Memenuhi Akal Kita Dan Hati Kita Sudah Tidak Kuat, Maka Ziarah Kuburlah Kalian Ke Makam Wali/ Orang Sholeh”

Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali Bin Yahya, Pekalongan. Berkata :

"Para Wali Allah Tetap Hidup Di Alam Kuburnya (Barzakh) Seperti Kehidupan Mereka Di Dunia. Jika Ada Para Peziarah Berdiri Mengucapkan Salam Dan Do'a-Do'a, Maka Si Wali Yang Diziarahi Juga Ikut Berdiri, Menjawab Salam Dan Mengamini Do'a-Do'anya, Jika Para Penziarah Membaca Yasin, Tahlil Dan Sebagainya, Maka Si Wali Ikut Membacanya. Jika Para Penziarah Tawasul, Maka Beliau Ikut Mendoakan. Diantara Wali Ada Yang Ahli Darok (Menolong) Sering Keluar Dari Kuburnya Ke Alam Dunia Ini Untuk Menolong Para Pecintanya."

Dalil Tentang Hal Ini Di Antaranya Adalah Ayat Yang Menjelaskan Bahwa Para Syuhada’ (Orang Mati Syahid) Tetap Hidup Di Alam Kuburnya. Allah SWT Berfirman.

وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ بَلْ أَحْيَآءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ

 “Jangan Kalian Katakan Bagi Orang Yang Dibunuh Di Jalan Allah, (Mereka) Itu Orang-Orang Mati ! Namun, Mereka Adalah Orang-Orang Yang Hidup, Tetapi Kalian Tidak Menyadarinya.” (Q.S. Al-Baqarah: 154)

Jika Para Syuhada’ Saja Mendapat Karunia Tetap Hidup Di Alam Kuburnya, Maka Para Ulama’ Dan Wali Pasti Mendapat Karunia Lebih Besar, Mengingat Derajat Mereka Lebih Tinggi.

Di Indonesia Jumlah Makam Wali Sangat Banyak Dengan Berbagai Tingkatannya, Nomor Kedua Setelah Hadramaut, Yaman. Banyak Kitab Yang Menulis Biografi Para Wali Di Timur Tengah, Seperti Kitab Jami’ Karomatil Auliya’, Thobaqotul Auliya’, Dan Yang Lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI (KERAMAT LANGIT KEDOYA), ADALAH SALAH SATU MAKAM WALIYULLOH YANG EMPAT TAHUN LAMANYA DICARI-CARI OLEH SEORANG HABIB, DARI SEKIAN BANYAKNYA MAKAM PARA HABAIB AULIYA ALLOH YANG SUDAH DIZIARAHINYA

BERMIMPI SEORANG ULAMA BERPAKAIAN RAPIH MENGAJAK DIRINYA BERJALAN BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

ADA 5 MAKAM HABAIB DI TANAH BETAWI KEDOYA, APABILA INGIN MENGHADIAHKAN AL-FATIHAH DAN DO’A, SERTA MENZIARAHINYA UNTUK MENDAPATKAN KEBERKAHANNYA YANG DIMAKAMKAN DARI THN 1950-2003 M / 1369-1424 H