WALI MASTUR MENJADI MASYHUR
Banyak Wali-Wali Alloh (Auliya) Yang Mastur Dimasyhurkan Setelah Wafatnya, Baik Itu Yang Baru Wafat Maupun Yang Telah Sekian Lamanya Wafat Dan Dimakamkan, Diantaranya Adalah Waliyulloh Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sebelumnya Wali Alloh Tersebut Tersembunyi (Mastur), Tetapi Karena Kehendak Alloh SWT Jua Akhirnya Beliau Itu 'Tampak Ke Permukaan'. Banyak Tanda Kewaliannya Terbuka Secara Nyata Setelah Berbagai Macam Peristiwa Luar Biasa Yang Terjadi.
Sebenarnya
Di Indonesia Ini Sangat Banyak Wali-Wali Alloh Yang Disatarkan (Tidak Masyhur)
Khususnya Di Jakarta, Seperti Diantaranya Adalah Waliyulloh Al-Habib
Abdurrahman Bin Abdullah Al-Habsyi (Cikini) Yaitu Abanya Al-Habib Ali Al-Habsyi
(Kwitang), Menjadi Masyhur Setelah Makamnya Ingin Dipindahkan Mengeluarkan Mata
Air Dan Menjadi Obat Bagi Yang Sakit, Padahal Sebelumnya Biasa Saja Dan Jarang
Yang Tahu Keberadaan Makamnya Beliau Tersebut.
Disebutkan
Dalam Hadits, Bahwa Rasululloh ﷺ
Bersabda :
يَآأَيُّهَا النَّاسُ اسْمَعُوْا وَاعْقِلُوْا وَاعْلَمُوْا
أَنَّ لِلّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ عِبَادًا لَيْسُوْا
بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ عَلَى
مَجَالِسِهِمْ وَقُرْبِهِمْ مِنَ اللّٰهِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنَ الْأَعْرَابِ مِنْ قَاصِيَةِ النَّاسِ
وَأَلْوَى بِيَدِهِ إِلَى نَبِيِّ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللّٰهِ نَاسٌ مِنَ النَّاسِ لَيْسُوْا
بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ عَلَى
مَجَالِسِهِمْ وَقُرْبِهِمْ مِنَ اللّٰهِ انْعَتْهُمْ لَنَا يَعْنِيْ صِفْهُمْ لَنَا فَسُرَّ وَجْهُ
رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِسُؤَالِ
الْأَعْرَابِيِّ فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُمْ نَاسٌ مِنْ أَفْنَاءِ النَّاسِ
وَنَوَازِعِ الْقَبَائِلِ لَمْ تَصِلْ بَيْنَهُمْ أَرْحَامٌ مُتَقَارِبَةٌ
تَحَابُّوْا فِي اللّٰهِ
وَتَصَافَوْا يَضَعُ اللّٰهُ
لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ فَيُجْلِسُهُمْ عَلَيْهَا فَيَجْعَلُ
وُجُوْهَهُمْ نُوْرًا وَثِيَابَهُمْ نُوْرًا يَفْزَعُ النَّاسُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا يَفْزَعُوْنَ وَهُمْ أَوْلِيَاءُ اللّٰهِ الَّذِيْنَ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
"Wahai
Sekalian Manusia! Dengar, Pahami Dan Ketahuilah Bahwa Allah Azza Wa Jalla
Memiliki Hamba-Hamba, Mereka Bukan Para Nabi Ataupun Syuhada’ (Orang-Orang Yang
Mati Syahid), Akan Tetapi Para Nabi Dan Syuhada’ Merasa Iri Pada Mereka Karena
Tempat Dan Kedekatan Mereka Dengan Allah Pada Hari Kiamat". Kemudian, Salah
Seorang Badui Datang, Dia Berasal Dari Pedalaman Jauh Dan Menyendiri, Dia
Menunjuk Tangannya Ke Arah Nabi ﷺ. Seraya Berkata: “Wahai Nabi Allah!
Sekelompok Orang Yang Bukan Para Nabi Ataupun Syuhada’ Tetapi Para Nabi Dan
Syuhada’ Merasa Iri Kepada Mereka Karena Kedudukan Dan Kedekatan Mereka Dengan
Allah, Sebutkan Ciri-Ciri Mereka Untuk Kami?” Wajah Rasulullah ﷺ.
Bergembira Karena Pertanyaan Orang Badui Itu, Lalu Rasulullah ﷺ. Bersabda: "Mereka Adalah Orang-Orang Yang Berasal
Dari Berbagai Penjuru Dan Orang-Orang Asing, Diantara Mereka Tidak Dihubungkan
Oleh Kekerabatan Yang Dekat, Mereka Saling Mencintai Karena Allah Dan Saling
Tulus Ikhlas, Allah Menempatkan Untuk Mereka Mimbar-Mimbar Dari Cahaya Pada
Hari Kiamat, Allah Mendudukan Mereka Diatasnya, Allah Menjadikan Wajah-Wajah
Mereka Bercahaya, Pakaian-Pakaian Mereka Bercahaya, Orang-Orang Ketakutan Pada
Hari Kiamat Sementara Mereka Tidak Ketakutan, Mereka Adalah Para Wali-Wali
Allah Yang Tidak Takut Dan Tidak Bersedih Hati." (HR. Ahmad)
Sesungguhnya
Sangatlah Banyak Wali-Wali Alloh Yang Tersembunyi, Dan Banyak Orang Yang Tidak
Ketahui, Semuanya Memiliki Martabat (Tingkatan) Dan Kekhususan, Sehingga Banyak
Orang Lebih Mengetahui Wali Yang Masyhur Daripada Mengetahui Wali Khas/ Mastur
Yang Derajatnya Ditinggikan Oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala Pada Masanya
Dibanding Lainnya. Bahkan Seorang Sulthan Auliya Masyhur, Al-Quthbur Rabbani Asy-Syeikh
Abdul Qadir Al-Jaelani Qaddasallohu Sirrahul 'Aziz, Pada Masa Hidupnya Beliau Tidak
Dikenal Sebagai Seorang Auliya, Setelah 25 Tahun Baru Terbuka Hijab (Dinding
Penutup) Akan Kewaliannya. Dan Asy-Syeikh Abdus Salam Bin Masyisy RA Adalah
Seorang Wali Mursyid Yang Tidak Dikenal Pada Masanya, Tapi Setelah Ditemukan Di
Atas Bukit Oleh Muridnya, Yakni Asy-Syeikh Ali Abul Hasan Asy-Syadzili (Pendiri
Thariqah Syadziliyyah), Barulah Terkuak Keberadaan Dan Kebesaran Kewalian-nya
Di Tengah Umat. Masyhur Atau Tidak, Bukanlah Tujuan Bagi Seorang Auliya. Semua
Terhitung Dalam Genggaman Kehendak Dan Takdir-Nya.
Maha
Besar Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Yang Telah Menyembunyikan Para Kekasihnya
Dibalik Hijab Keanggunan Hingga Mereka Tenggelam Dalam Samudera Keesaan… Lenyap
Dalam Lautan Tauhid… Ketahuilah Saudara... Mereka Ada Disekitar Kita… Mereka
Tertutup Dibalik Hijab Alloh.. Mereka Sama Sekali Tidak Engkau Duga Sebagai
Seorang Wali... Sitrul Auroh... Wajib... Sitrul Khusussiyyah... Aujab... Menutup
Aurot Itu Wajib, Maka Menutup Keistimewaan Itu Jauh Lebih Wajib... Kira-Kira
Begitulah Pegangan Mereka... Namun Bukan Pula Mereka Sengaja Menyembunyikan
Identitas Mereka Namun Memang Kehendak Alloh Menutupi Kewalian Mereka Dimata
Umum... Selain Itu Auliya Di Maqom Majdzub Ini Dibalik Hijab Alloh... Dan
Tentunya Hijab Alloh Itu Suci, Maka Hanya Dapat Dipandang Oleh Yang Suci Pula.
Dari Itulah Mengapa Kita Tidak Dapat Tembus Untuk Dapat Mengenali Para Auliya
Alloh Tersebut, Mungkin Dikarenakan Mata Hati Kita Masih Dipenuhi Dengan Dosa. Wallohu
A'lam
Komentar
Posting Komentar