Postingan

WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM (KERAMAT LANGIT KEDOYA) DENGAN AL-HABIB MUHAMMAD BIN HASAN AL-AYDARUS KEDOYA HADIR DALAM MAJELIS MAULID BERSAMA PARA AULIYA ALLOH SWT LAINNYA

Gambar
    Al-Habib Ja'var Shodiq Bin Ali Bin Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus (Kedoya, Jl. SMA 57), Beliau Adalah Alumni Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah (Dalwa) Pasuruan, Bangil. Yaitu Teman Satu Angkatan Dan Satu Kamar Pesantren  Dengan  Al-Habib Muhammad Hanif Bin Abdurrahman Al-Atthas. Beliau Telah Bercerita Kepada Pengurus Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Berkata : "Waktu Itu Ana Hadir Di Majelis Maulid Rawa Belong, Dan Setelah Selesai Acara Ada Seorang Jama'ah Majelis Yang Datang Menemui Ana Untuk Menyampaikan Salam Kepada Ana, Bahwasanya Tadi Ada Seseorang Yang Kasyaf Datang Ikut Hadir Dalam Majelis Maulidnya, Berkata Padanya Saat Maulid Tadi Banyak Para Auliya Alloh SWT Yang Hadir Diantaranya Memberitahukan Namanya Yaitu Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Kedoya, Dan Al-Habib Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus Njid Antum". Seketika Itu Juga Al-Habib Ja'var Shodiq Bin Ali Bin Muhammad Bin Hasan Al-Aydarus Pun Mera

WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM (KERAMAT LANGIT KEDOYA) MENYAMBUT KEDATANGAN PARA TAMU PEZIARAHNYA DARI DEPAN GANG PINGGIR JALAN RAYA DENGAN MENGHEMBUSKAN AROMA WEWANGIAN MINYAK WANGI YANG SANGAT LUAR BIASA.

Gambar
  KH. Ahmad Yani (Pimpinan Majelis Ta'lim Al-Khoirot, Kembangan Utara) Alumni Ponpes Darul Musthofa Al-Habib Umar Bin Hafidz, Tarim Hadramaut, Angkatan Tahun 2010. Beliau Menceritakan Pengalamannya Saat Pertama Kali Datang Berziarah Bersama Jama’ahnya Ke Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya), Yaitu Ketika Tiba Di Depan Gang Lekipali Pinggir Jalan Raya Seberang Masjid Raya Taman Cahaya, Tidak Disangka Tiba-Tiba Beliau Mencium Aroma Wewangian Yang Sangat Luar Biasa Wanginya, Dan Wanginya Itu Tercium Dari Dalam Gang Menuju Ke Jalan Raya Depan Gang Lekipali Seperti Dihembuskan Dengan Kipas Angin Air Blower. Awalnya Beliau Menyangka Bahwa Hanya Dirinya Sajalah Yang Mencium Aroma Minyak Wangi Yang Sangat Menyengat Luar Biasa Tersebut, Ternyata Para Jama'ahnya pun Semuanya Mengatakan Kepada Beliau Bahwa Mereka Mencium Aroma Minyak Wangi Tersebut, Padahal Jarak Dari Gang Menuju Ke Makam Masih Lumayan Jauh Ke Dalam. Kemudian KH. Ahmad Yani Berkata

AHLUL BAIT RASULULLOH ﷺ

Gambar
 AL-IMAM MUSA AL-KADZIM BIN AL-IMAM JA'FAR ASH-SHODIQ, BERKATA : "Barangsiapa Yang Tidak Mampu Berziarah Kepada Kami (Ahlul Bait Rasululloh ﷺ), Maka Hendaknya Berziarah Pada Orang-orang Sholeh Yang Berwilayah Kepada Kami (Ahlul Bait Rasululloh ﷺ), Maka Akan Dicatat Baginya Seperti Pahala Berziarah Kepada Kami (Ahlul Bait Rasululloh ﷺ), Dan Barangsiapa Yang Tidak Mampu Menyambung Silaturrahim Pada Kami (Ahlul Bait Rasululloh ﷺ), Maka Hendaknya Menyambung Silaturrahim Pada Orang-orang Sholeh Yang Berwilayah Kepada Kami (Ahlul Bait Rasululloh ﷺ), Maka Akan Dicatat Baginya Seperti Menyambung Silaturrahim Pada Kami (Ahlul Bait Rasululloh ﷺ).

PERBANYAKLAH BERDO’A DI SISI KUBURAN PARA AULIYA/ SHOLIHIN

Gambar
وقال الشّيخ الإمام القطب الحبيب عبد الله بن علوي بن محمّد الحدّاد رضي الله عنه ونفعنا به : وكذلك إذا زار قبور الصّالحين، فيكثر من الدّعاء عندها، فإنّ منهم من يكون الدّعاء عند قبره مستجابًا، وقد جرب ذلك، حتّى إن أهل بغداد يسمون قبر السّيّد الإمام موسى بن الإمام جعفر الصّادق، الترياق المجرب، أي لا ستجابة الدّعوات، وانكشاف المهمات. وكذلك قبر معروف الكرخي، سمي لذلك، وهو بغداد أيضًا. (سبيل الإدّكار والإعتبار بما يمر بالإنسان وينقضي له من الأعمار) Asy-Syeikh Al-Imam Al-Quthub Al-Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad Radhiyallahu ‘Anhu Wa Nafa’ana Bihi, Berkata : “Demikian Pula Apabila Menziarahi Kubur-Kubur Para Sholihin Maka Perbanyaklah Berdo’a Di Sisinya, Karena Diantara Mereka Ada yang Allah Jadikan Do’a Di Sisi Kuburnya Mustajab. Perkara Seumpama ini Mujarrab Sehingga Penduduk Baghdad Menamakan Kubur As-Sayyid Al-Imam Musa bin Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq Sebagai “At-Tiryaaq Al-Mujarrab”. Yaitu Karena Mustajabnya Segala Do’a dan Jadi Sebab Tersingkapnya Segala Keperluan. Dan Demi
Gambar
ADAB ZIARAH MAKAM WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM (KERAMAT LANGIT KEDOYA)   1.     Berwudhu Terlebih Dahulu, Bagi Yang Belum Berwudhu. 2.   Sholat Sunnah Hajat Dua Rakaat Sebelumnya Di Rumah/ Masjid/ Majelis. 3.   Masuk Ruangan Makam Langsung Membaca Qasidah Salam Ziarah Qubur “Salamullohi Ya Sadah” Dalam Keadaan Berdiri. 4.   Sesudah Membaca “Salamullohi Ya Sadah” Jangan Langsung Duduk, Tapi Musyahadahkan Akan Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Keramat Langit Kedoya Yang Berada Di Hadapan Kita. 5.   Setelah Itu Duduk, Mengucapkan Istighfar 3x, Syahadatain 3x, Dan Sholawat 3x. Lalu Menghadiahkan Al-Fatihah Untuk Nabi Muhammad SAW Dan Keluarganya Serta Lainnya, Khususnya Untuk Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Keramat Langit Kedoya, Dan Kumpi Risin Al-Batawi Shohibul Maqom Al-Muwakif Fi Hadzihil Maqbaroh, Dan Hadiah 4 Alfatihah Khusus Untuk Di Bawah Ini : -       Maulana Al-Habib Hus

AWAL KISAH TERJAWABNYA TANGGAL DAN BULAN WAFATNYA WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI/ WAN HASAN (KERAMAT LANGIT KEDOYA) SHOHIBUL MAQOM SENDIRI YANG LANGSUNG MENJAWABNYA

Gambar
Sudah Menjadi Kebiasaan Orang-Orang Pada Zaman Dahulu Hingga Sampai Dengan Sekarang Membuatkan Nama Pada Nisan Makamnya Menggunakan Sebuah Kayu Yang Terbuat Dari Potongan Belahan Pepohonan, Atau Hanya Dengan Menancapkan Sebatang Ranting Pohon Yang Dapat Hidup Tumbuh  Subur Untuk Menandakan Titik Lokasi Tempat Dimakamkannya Jenazah Tersebut. Walaupun Pada Zaman Dahulu Sudah Ada Banyak Orang Yang Menggunakan Batu Untuk Membuat Nama Nisan Makamnya Yang Terbuat Dari Bongkaran Pecahan Batu Alam, Dan Itupun Hanya Yang Berada Di Daerah Pengunungan Atau Perbukitan Serta Para Petinggi Seperti Orang Kerajaan Dan Kesultanan. Begitu Pula Yang Dilakukan Oleh Para Sahabat/ Murid Dari Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan (Keramat Langit Kedoya), Yaitu Mereka Membuatkan Nama Nisan Pada Makamnya Wan Hasan Yang Dimakamkan Di Dalam Pemakaman Wakaf Keluarga Besar Kumpi Risin Al-Batawi Dengan Menggunakan Papan Yang Terbuat Dari Belahan Kayu Pepohonan, Kemudian Membuatkan Sebuah Banguna

AWAL KISAH BANYAKNYA PARA JAMA’AH YANG DATANG BERZIARAH KE MAKAM WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI/ WAN HASAN (KERAMAT LANGIT KEDOYA) DAN TERJAWABNYA NAMA-NAMA SILSILAH NASAB KETURUNANNYA TERCATAT SAMPAI KEPADA NABI MUHAMMAD ﷺ.

Gambar
Puluhan Tahun Lamanya Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Wafat Dan Dimakamkan Di Tanah Betawi Kedoya Pada Tahun 1962 M/ 1382 H, Sebelumnya Makamnya Tersebut Dianggap Biasa Saja Oleh Masyarakat Yang Tinggal Di Lingkungan Kedoya Sekitar Makam, Dan Dahulu Yang Datang Menziarahi Makamnya Hanyalah Orang-Orang Tertentu Saja Yang Mempunyai Hubungan Khusus Kepadanya Dan Yang Mendampingi Sewaktu Hidup Hingga Wafatnya, Yaitu Al-Habib Abu Bakar Al-Habsyi/ Wan Bakar Bersama Dua Anak Perempuannya Bernama Syarifah Aminah/ Wan Minah Dan Syarifah Ni’mah/ Wan Emah, Serta Al-Habib Abdillah Naufal bin Muhammad Al-Habsyi/ Wan Papang/ Abah Noval, Dan Para Sahabat/ Muridnya Hingga Anak Cucu Cicitnya Yang Mengurus Makam, Khususnya Mereka Orang-orang Yang Mengalami Pengalaman Batin Seperti Terpanggil Datang Ziarah Melalui Mimpi Dan Sebagainya. Dahulu Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya)